Pengertian Kewirausahaan Islami
Apakah yang dimaksud dengan Kewirausahaan Islami? Secara umum, pengertian kewirausahaan adalah suatu proses dalam melakukan atau menciptakan sesuatu yang baru dengan cara kreatif dan penuh inovasi yang memberikan manfaat bagi orang lain dan bernilai tambah, sedangkan pengertian islami adalah bersifat keislaman. Jadi pengertian kewirausahaan islami adalah suatu kegiatan atau proses dalam melakukan atau menciptakan sesuatu yang baru dengan menerapkan kreativitas dan inovasi agar dapat menambah nilai jual suatu barang atau jasa dan dapat bermanfaat bagi masyarakat sesuai dengan pedoman dan prinsip-prinsip islami, yaitu pada Al-Qur'an, Al-Hadits dan Ajaran Nabi.
Prinsip Islami
Dalam kewirausahaan islami mengenal prinsip-prinsip yang harus dipegang oleh seorang wirausaha agar dapat berjalannya usaha yang bersifat keislaman.
Berikut beberapa prinsip yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha islami :
- Taqwa Sebagai Kerangka KerjaSeorang pengusaha muslim memiliki keimanan dalam berbuat dan selalu berikhtiar dalam melakukan sesuatu. Menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Dalam artian disini adalah prinsip bagaimana seorang wirausaha berperilaku.Budaya islam seorang entrepreneur mengenal istilah fatalism (hasil tidak dibawah kendali kita).
- Halal Adalah Prioritas UtamaArtinya seorang wirausaha islami memprioritaskan segala sesuatu yang halal agar dapat diterima oleh agama dan menjauhi yang haram. Seperti yang terkandung dalam surat Al-Ma'idah Ayat 88 :وَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلَالًا طَيِّبًا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي أَنْتُمْ بِهِ مُؤْمِنُونَ
"Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya." - Tidak Berlebihan dan Menyia-nyiakan (Mubazir)Dalam islam kita tidak diperbolehkan berperilaku boros. Dalam konteks ini seorang wirausaha pun sebaiknya berperilaku hidup sederhana dan hemat. Perbuatan boros adalah gaya hidup materialis dan hidonis, gemar berlebih-lebihan dalam menggunakan harta, uang maupun sumber daya yang ada demi kesenangan saja. Dengan terbiasa berbuat boros seseorang bisa menjadi buta terhadap orang-orang membutuhkan di sekitarnya, sulit membedakan antara yang halal dan yang haram, mana yang boleh mana tidak boleh dilakukan, dan sebagainya.Beberapa contoh sifat boros, misalnya: gemar membeli produk yang mahal karena gengsi, boros mengunakan air bersih dan air minum, senang membeli barang yang tidak perlu.
- Menyembah Kepada Allah Adalah Prioritas UtamaSpiritual seorang pengusaha islam harus dapat menjaga keseimbangan antara usaha untuk dunia dan akhirat. Sesibuk apapun kita apabila sudah datang waktu sholat, kita harus menghentikan segala aktivitas berdagang kita dan segera melakukan sholat.
- Menjaga Nilai Moralitas yang TinggiPoin ini berkaitan dengan sesuatu hal yang tidak diperbolehkan Allah SWT tetapi masih banyak diantara kita yang melakukan hal tersebut seperti riba. Implementasi moralitas dalam berwirausaha akan memperkuat integritas pribadi, untuk memahami apa yang baik dan apa yang tidak baik dalam satu persepsi.
- Dapat Dipercaya (Amanah)Pengertian amanah menurut bahasa adalah ketulusan hati, kepercayaan ataupun kejujuran. Secara istilah amanah adalah suatu sifat dan sikap yang dimiliki seorang ketika seseorang tersebut mendapatkan kepercayaan dalam melaksanakan sesuatu yang dipercayakan kepadanya, baik berupa harta benda, rahasia ataupun tugas kewajiban. Dalam berwirausaha kita harus selalu bersikap jujur terhadap barang atau jasa yang ditawarkan, tidak melebih-lebihkan atau mengurangi. Apabila seorang wirausaha mampu memelihara amanahnya, maka akan menimbulkan terus kepercayaan bagi nasabah, mitra bisnis bahkan semua stakeholder dalam suatu usaha.
- Kepedulian Terhadap Kesejahteraan SosialSistem kesejahteraan dalam islam yaitu bagaimana kita dapat berbagi kepada sesama melalui zakat, infaq dan sodaqoh. Karena pada prinsipnya segala sesuatu yang kita terima terutama rezeki ada sebagian hak-hak milik kaum tertentu. Seseorang yang memiliki rasa peduli dan kemanusiaan terhadap sesama, maka Allah telah menjanjikan kemudahan dan pertolongan kembali untuknya di akhirat.Namun tentu saja, kepedulian sosial tidak berhenti dan fokus pada soal materi semata. Bantuan tenaga dan juga pemikiran selagi itu bermanfaat dan membantu keadaan sosial yang berlaku, hal ini juga bisa dikategorikan sebagai sikap kepedulian sosial.
- Berpengetahuan Luasاقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (1) خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ (2) اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ (3) الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (4) عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَالَمْ يَعْلَمْ (5
“(1) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. (2) Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. (3) Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah. (4) yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. (5) Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya” (QS. Al-‘Alaq [ 96 ] : 1-5)Surat Al-Alaq Ayat 1-5 merupakan wahyu pertama yang diterima Nabi Muhammad SAW. Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa kita diharuskan mencari atau membaca ilmu-ilmu yang berfaedah atau mempunyai manfaat. Agar dalam berwirausaha kita dapat selalu meningkatkan usaha yang kita jalankan. - Peduli Terhadap Masyarakat dan LingkunganPada poin ini kita diwajibkan agar selalu peduli terhadap lingkungan sekitar kita, tidak bersikap acuh terhadap keadaan yang terjadi di sekitar kita dan mencari solusi bagi permasalahan yang sedang terjadi.
Cukup sekian yang dapat saya jelaskan mengenai Pengertian Kewirausahaan Islami, sebagai tugas meresume materi perkuliahan pada hari ini Sabtu, 04 April 2020, yang dijelaskan oleh Bapak Dadang Priyono, S.E., M.PA. dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaan Islami, Universitas Muhammadiyah Cirebon.
0 komentar:
Posting Komentar